Siapa yang tidak mengenal Rizky Satriyo Subagiyo, mahasiswa angkatan 2010 ini merupakan ketua umum Forum Komunikasi Tenaga Penyuluh Lapangan (FKMTPL) yang berasal dari Kabupaten Konawe Selatan. Pria berkacamata ini setiap tahun merayakan hari jadinya pada tanggal 09 oktober 1991. Lahir dan tumbuh di keluarga yang mengajarkannya cara menghargai hidup, membuatnya memutuskan untuk terbebas dari biaya kuliah yang harus dikeluarkan orangtuanya setiap semester. Tenaga Penyuluh Lapangan menjadi pilihannya. Setelah selama setahun berkecimpung menjadi anggota penuh FKMTPL, tumbuh rasa cinta yang dalam pada organisasi independen di "kampus biru" ini. Rasa cinta itu kemudian mengantarkan tekad bulatnya untuk lebih memajukan FKMTPL melalui jabatannya sebagai ketua umum dengan misi melanjutkan perjuangan kakanda yang telah lebih dulu berkiprah di FKMTPL. Bermodalkan beberapa lembar rupiah, dia menyewa sebuah kamar kos di JL. Sunu 3, lorong 1 yang kemudian dijadikan "tempat kerja" sementara bagi FKMTPL. Di kamar kos itu pula dia biasa memanfaatkan waktu kosongnya dengan bermain game bersama teman-temannya. Selain bermain game, hobinya yang lain adalah mengoleksi miniatur alat transportasi, diantaranya; mobil, becak, motor vespa, sepeda, hingga perahu pinisi. Aktif di FKMTPL, tak berarti harus pasif di kelas. Di kelas TPL A pun, dia dipercayakan menjadi ketua kelas yang menghimpun sekitar 30 orang teman-temannya. Dengan motto "jatuh berarti perintah tegas untuk bangkit kembali" merupakan pegangannya dalam menjalani hidup yang penuh dengan jatuh-bangkit.
0 komentar:
Posting Komentar